Senin, 23 Mei 2011

Pengertian Manajemen Sekolah

Perkembangan teori manajemen erat kaitanya dengan perkembangan administrasi di negara – negara maju sebagai akibat daro perkembangan industry. Dalam perkembanganya istilah manajemen disamakan secara substansial dengan istilah administrasi. Perbedaan keduanya terletak pada ruang lingkupnya saja.
Pegertian manajemen diartikan sama dengan istilah administrasi atau pengelolaan, yaitu segala usaha bersama untuk mendayagunakan sumber – sumber, baik personal maupun material, secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan di sekolah secara optimal
Administrasi sekolah ( baca : juga manajemen sekolah ) manakala dipandang dari sisi sebagai suatu ilmu administrasi dalam bidang persekolahan ( baca : juga pendidikan ) karenaya keduanya telah memenuhi syarat sebagai ilmu. Manakala dipandang sebagai suatu ilmu. Manakala dipandang sebagai suatu seni, maka para pengelola ( baca : setakeholder ) sekolah dapat memerankan perananya sebagai pemimpin yang mampu mempengaruhi dan mengajak orang lain untuk bekerja sama ( guru – siswa, kepala sekolah – guru, atau pegawai administrasi dan seterusnya). Manakala dipandang sebagai suatu proses kegiatan maka setiap orang yang terlibat dalam proses kerjasama dalam bidang persekolahan harus dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsi dan pernannya secara proporsional ( guru – dapat mengajar dengan baik, siswa – dapat belajar dengan baik, kepala sekolah – jadi pemimpin yang bijak dan seterusnya )

Sabtu, 14 Mei 2011

MOTIVASi BELAJAR

PENGERTIAN MOTIVASI
Menurut Walgito (2002) motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau tomove yang berarti kekuatan dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Motif sebagai pendorong tidak berdiri sendiri tetapi saling terkait dengan faktor lain yang disebut dengan motivasi.Menurut Caplin (1993) motif adalah suatau keadaan ketegangan didalam individu yang membangkitkan, memelihara dan mengarahkan tingkah laku menuju pada tujuan atau sasaran. Motif juga dapat diartikan sebagai tujuan jiwa yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dan untuk tujuan-tujuan tertentu terhadap situasi disekitarnya (Woodworth dan Marques dalam Mustaqim, 1991).Sedangkan menurut Koontz dalam Moekjizat (1984) motif adalah suatu keadaan dari dalam yang memberi kekuatan, yang menggiatkan atau menggerakkan, dan yang mengarahkan atau menyalurkan perilaku kearah tujuan-tujuan tertentu.
Menurut Gunarsa (2003) terdapat dua motif dasar yang menggerakkan perilaku seseorang, yaitu motif biologis yang berhubungan dengan kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan motif sosial yang berhubungan dengan kebutuhan sosial. Sementara Maslow A.H. menggolongkan tingkat motif menjadi enam, yaitu: kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih sayang, kebutuhan seks, kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan aktualisasi diri (dalam Mahmud, 1990).

PENTINGNYA MOTIVASI DALAM BELAJAR
Lalu apa pentingnya motivasi dalam belajar, tentu saja penting, diawal sudah dijelaskan bahwa motivasi adalah merupakan suatu energi dalam diri manusia yang dapat mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dengan tujuan tertentu, artinya tanpa motivasi seorang siswa tidak akan membaca, belajar dan sekolah dan akhirnya tentu saja tidak akan mencapai suatu keberhasilan dalam belajar. Menurut Syah (2004) dan DePorter (2003) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi belajar, yaitu:
a. Faktor internal siswa: Aspek fisik (kelelahan, pendengaran, penginderaan,
dll.), Aspek Psikologis (Inteligensi siswa, bakat, sikap, minat, dan
motivasi).
b. Faktor eksternal: Lingkungan sosial (lingkungan rumah, lingkungan
sekolah).
c. Faktor pendekatan belajar

• Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi antara lain sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan.
• Strategi motivasi belajar, antara lain : Membangkitkan minat belajar, Mendorong rasa ingin tahu, Mengunakan variasi metode penyajian yang menarik, dan Membantu peserta didik dalam merumuskan tujuan belajar.